LATAR BELAKANG DAN SEJARAH BERDIRINYA IKMPB
Oleh
: BAHRULLAH, S.Pdi
Ikatan Mahasiswa Pelajar Bondowoso
sebagai salah satu wadah organisasi, wadah silaturrahim, pemersatu, pengikat
dan perjuangan mahasiswa asli Bondowoso baik yang menempuh studi di perguruan
tinggi di Bondowoso maupun di luar Bondowoso. Mahasiswa sebagai kaum
intelektual yang mempunyai tanggung jawab moral sosial dan keagamaan mempunyai
amanah yang besar di pundaknya untuk melakukan dan mengawal perubahan. Dasar
pemahaman ke-Indonesiaan (PANCASILA, UUD 45, BHINNIKA TUNGGAL IKA, NKRI) dan keyakinan terhadap keberagamaan mahasiswa
setiap agama yang dianutnya merupakan rujukan dan landasan untuk senantiasa
menciptakan perdamaian dan persaudaraan antara umat manusia, karena pada
dasarnya setiap agama membawa misi keselamatan dan perdamaian bagi setiap
masing-masing pemeluknya, untuk itu pluralisme agama merupakan wujud dari
keberagaman atau macam-macam agama di Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Bondowoso yang merupakan sebuah kabupaten yang mempunyai kekayaan
sumber daya alam melimpah di bidang pertanian dan perkebunan. Selain itu,
Bondowoso yang juga merupakan tanah kelahiran kader IKMPB menjadi keharusan
untuk dipelihara, diperjuangankan, dikembangkan dan dilestarikan.
IKMPB
adalah Ikatan Mahasiswa Pergerakan Bondowoso, merupakan organisasi kedaerahan
yang mempunyai cita-cita luhur dalam mengawal, memperjuangkan dan memajukan
masyarakat kabupaten Bondowoso baik dalam ranah pendidikan, perekonomian,
politik, hukum dan budya. Pada waktu itu di tahun 1980-an, kondisi mahasiswa
asli tanah kelahiran Bondowoso yang menempuh kuliah di perguruan tinggi Jember
mengalami sebuah keprihatinan, karena melihat situasi dan kondisi sosial
kabupaten Bondowoso yang tidak menentu baik diranah pendidikan, politik,
ekonomi dan hukum. Hal tersebut terjadi seiring dengan dampak kondisi
pemerintahan Indonesia yang carut marut oleh gejolak politik. Minimnya peserta
didik yang dapat mengenyam pendidikan, kemiskinan yang di atas rata-rata dan
kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada masyarakat Bondowoso menjadi
keprihatinan tersendiri bahwa masyarakat memerlukan perhatian penuh oleh
kaum-kaum intelektual yang ada di kampus khususnya mahasiswa. Selain persoalan
tersebut,
mahasiswa
yang berasal dari Bondowoso tidak terorganisir secara koordinatif dan sistematis.
Dari
bebarapa fenomena persoalan itulah organisasi yang bernama IKMPB dibentuk,
dipelopori dan dideklarasikan oleh sahabat Prof. Dr. H. Halim Soebahar dan
sahabat-sahabat mahasiswa yang berasal dari Bondowoso. Pada saat ini Prof Halim menjadi guru besar STAIN Jember sekaligus
tokoh pendidikan Islam di Bondowoso, sekaligus pendiri perguruan tinggai di
berbagai tempat yang juga STAI At-Taqwa Bondowoso. Ikatan Mahasiswa
Pergerakan Bondowoso (IKMPB), merupakan organisasi kedaerahan Bondowoso yang
didirikan pada tanggal 16 Juni 1984. Pada awalnya organisasi ini juga berdiri
di Malang dan Surabaya, selain di kebupaten Jember. Pada awalnya selain
berkeanggotaan mahasiswa juga beranggotakan siswa yang berasal dari Bondowoso,
karena pada awalnya kata “P” tersebut menggunakan kata pelajar yang menyesuaikan dengan kondisi keanggotaan di zamanya.
Namun, seiring berjalannya waktu yang menuai kritikan dari anggota-angotanya
maka keta “P” berubah menjadi ‘pergerakan’,
kata peregerakan tersebut diganti sejak musyawarah besar dilakukan (MUBES) ke
II yang bertepatan di AULA STAIN Jember, sehingga pada saat itu sudah disahkan
dalam AD/ART organisasi IKMPB.[1]
Sejarah telah mengabarkan sejak lahir
dan didirikanya IKMPB sudah berusia dan mencapai 30 tahun lamanya sampai saat
ini, secara otomatis kepengurusan sudah berganti sabanyak 30 kali pergantian
kepengurusan. oleh karenaya pergantian pengurus dan restorasi kader baru IKPMB
(RKBI) sebagai rekrutmen proses kaderisasi formal IKMPB merupakan kegiatan yang
harus diperhatikan dan selalu dilaksanakan setiap tahunnya agar eksistensi
IKMPB bertahan sepanjang hayat.
Kirim Komentar