PENTINGNYA KESADARAN PRAKTEK KAPITALIS

Urgensitas penyadaran rakyat yang terluka tapi tertawa dan di aniaya tapi merasa bahagia. Mungkin selama ini kita sering melihat disekitar kita hal-hal yang berbau hiburan dalam keadaan kesengsaraan, disuguhkan berbagai kesenangan padahal kita harus melawan kelaparan, dan program-program yang ditawakan pemerintah kita pun (BONDOWOSO) memberi suguhan hiburan padahal rakyatnya kelaparan, sengsara, miskin dan penuh ketidak pastian. Dari konser UNGU, WALI, dan ST12 pun dihadirkan pemerintah Bondowoso dengan memekai APBD uang rakyat, benar semuanya dikembalikan pada rakyat sesuai dengan konsep DEMOKRASI yang dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Tapi kenapa harus dengan hiburan yang sama sekali tidak mengenyangkan, dan tidak mensejahterakan.

Indonesia bagaikan surga kecil yang diturunkan tuhan ke muka bumi. Wacana ini sebenarnya sangat pas untuk menganalogikan indonesia yang kaya akan segalanya dari SDM maupun SDA, yang ditopang dengan suburnya tanah indonesia, dan merebahnya berbagai tambang yang dapat menjadi investasi luar biasa untuk kemajuan negara, seperti tambang emas di papua yang sekarang dikuasai PT. FREE PORT dari amerika dan tambang minyak bumi di kalimantan dll, begitu pun dengan tempat-tempat pariwisata yang kurang mendapat perhatian srius lagi dari pemerintah seperti di Bondowoso yang punya kawah ijen, tasnan dan yang lainnya, padahal jika ini benar-benar mendapat perhatian yang srius dapat menjadi penghasilan yang baik jugu bagi pemerintah daerah seperti di BALI yang betul-betul merawat dan melestarikan kekayaan alam mereka. Namun ketidakseimbangan sumber daya manusia dengan lahan pekerjaan yang disediakan pemerintah menjadi masalah tersendiri, terlebih kekurangan daya kreatifitas sumber daya manusia di negri ini yang akhirnya berbagai kekayaan alam kita dikelola dan diproduksi orang luar, begitipun dengan masuknya pasar modern dimana-mana ke pelosok-pelosok yang menyempitkan ruang gerak pasar tradisional yang mana hasil dan nikmatnya untuk rakyat pribumi, bisa kita bayangkan kalau semua konsumen membelinya ke orang luar, yang rugi para pedagang asongan maupun pasar tradisional lainnya, seperti di dadapan pasar modern dekat dengan pasar tradisional, di wringin lebih parah lagi yang memang berhadapan antara pasar tradisional dengan pasar modern dan kecamatan-kecamatan yang lain. 
Ancaman besar mengikuti arus tipu muslihat globalisasi. Seing dengan gencarnya konsep globalisasi masuk ke negara-negara berkembang termasuk ke indonesia yang menawarkan kesejahteraan, ekonomi yang merata, dan memajukan perekonomian bangsa justru menjadi penyebab awal kehancuran ekonomi bangsa, monopoli jilid II kekayaan bangsa, dan globalisasi lah yang menjadikan bangsa ini miskin berkepanjangan. Globalisasi yang menawarkan kesejahteraan masuk dengan strategi kerja sama bangsa ini dengan word bank, imf dengan memberikan pinjaman yang sebesar-besarnya dan dimakan oleh orang-orang tertentu di pemerintahan, dan perizinan mendirikan pernak-pernik hiburan luar milik investor asing. Namun karna itu semua, sektor ekonomi bangsa kita dikuasai asing, pemasaran, dan bahkan yang mengelola kekayaan alam kita dari luar.

Tujuan sederhana dan strategi kerja praktek kapitalisme. Sebenarnya berbicara tujuan tidak lepas dengan asumsi yang mendasar saya yang mana tujuan sederhana kapitalisme yang ingin menghancurkan ekonomi rakyat pribumi terutama pasar tradisional, pasar asongan, dan pasar asli milik orang pribumi suatu contoh di bondowoso sekarang gencar masuk pasar modern seperti indomart, alfamart dan sebagainya, yang pada saat ini masih dalam keaadaan miskin, kekayaan alam di bondowoso pun belum di perhatikan dengan serius yang mungkin dapat mengangkat kekayaan alam bondowoso, selain itu juga nantinya dapat menjadi pemasukan tersendiri buat pemerintah. Dan praktek masuknya pun sangat sederhana dengan hanya menguasai media, mengintervensi pemerintah yang mempunyai kekuasaan, dan menawarkan konsep modernisasi yang di topang di belakangnya westernisasi. Akhirnya mereka hanya tinggal mendirikan apa yang mereka ingin kuasai yang dirasa penting, untuk pengenalannya media kita sudah dipengaruhi dan dikuasai oleh mereka, serta untuk perijinannya mereka dengan mudah melobi, serta  bernegoisasi tentang peraturan yang terkait dengan perijinan, dari dinas perijinan, pemda, serta pemerintahan lain terkait dengan mudah mereka pengaruhi terkait kebijakan-kebijakannya. Penulis adalah demisioner IKMPB : Khoiruz
Diberdayakan oleh Blogger.