OBOR HIJRAH PENCERAHAN


IKMPB OPINI : Makna hijrah menurut Al-Qur’an memiliki beberapa pengertian, dimana kata hijrah disebutkan dalam Al-Qur’an lebih 28 kali didalam berbagai bentuk dan makna. Hijrah bukan hanya perpindahan fisik dari daerah yang satu kedaerah yang lain, sebagaimana transmigrasi, urbanisasi dan Migrasi. Hijrah memiliki makna yang luas sebagai tradisi yang diwariskan Nabi Muhammad SAW. Melalui hijrah Nabi Muhammad telah membuka ruang baru, hukum baru dan dialektika baru relasi manusia dengan manusia yang berlandaskan prinsip tauhidiyah. Sukses Nabi Muhammad membangun masyarakat kota yang berperadaban, kemudian ditiru oleh Generasi setelahnya, ada banyak ilmuan besar dalam Islam yang meniru nabi hijrah, kali ini hijrah bukan semata untuk menata kehidupan yang lebih baik dalam konteks sosiologis. Tetapi hijrah akademis dalam rangka memperkuat bagunan keilmuan Islam, ada Al-Ghazali, Ibnu Rush, Inu sina, Al-Razi, Ibnu tufail, Imam hambali, hanafi dan imam Syafi'i, Bukhari muslim, Ibnu khaldun dan masih banyak ilmuan besar lainnya2.

Hijrah sebagai penanda tahun baru hijriah atau 1 Muharram yang kalah pamor dengan tahun masehi, di Indonesia 1 muharran atau hijriah diperingati dengan banyak berdoa, sembari membuat jenang dan ada yg pawai membawa obor. Banyak peristiwa bersejarah terjadi dibulan muharram ini, sehingga Allah mengabadikannya menjadi bulan yang memiliki keutaman diantara bulan lainnya.

Wujud simbolik hijrah disimbolisasi dengan obor, sebagai manifestasi dari tranformasi Massa ke kegelapan menuju massa pencerahan. Obor meyimpan makna historis dan filosofis yang mendalam, yang harus digali oleh muslilm dunia. Di tengah Islam yang sedang mendapat hadiah stigma buruk seperti radikalisme dan terorisme, islam harus tampil menjadi agama yang humanis serta toleran, menjungjung tinggi musyawarah, keadilan dan kebenaran.

Obor menjadi simbol spirit islam dalam memberikan ruang kemajuan dan peradaban yg lebih baik. Dunia sedang diambang krisis kemanusiaan, krisis pangan dan krisis energi. Islam setidaknya tampil menjadi power Alternatif yang dapat menjembatani ambruknya peradaban. Islam dimaksud adalah Islam Nusantara yang dapat memainkan peran politik global rahmatal lil alamin setelah sebagian negara-negara Islam dilanda perang saudara. Islam Nusantara menjadi Obor peradaban berkemajuan tinggi sebagai bukti nyata dari Islam kreatif, Islam yang dapat hijrah dari setiap demensi kehidupan menatap kehidupan ummat yang lebih baik. Jember Sebuah Refleksi 1 Muharram 1438 Hijriah oleh Dasuki Aufklarung Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Jember,  Minggu 2/10/2016
Diberdayakan oleh Blogger.