CINTA NKRI AKTIVIS IKMPB GERAKAN AKSI SERIBU TANDA TANGAN
Bondowoso – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Ikatan Keluarga Mahasiswa Pergerakan Bondowoso (IKMPB) menggelar aksi gerakan tanda tangan bersama ribuan masyarakat saat Car free day, Minggu (13/11/2016) di Alun-alun Kiai Ronggo Bondowoso, mendapat respon positif dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jawa Timur.
Aksi gerakan tanda tangan tersebut dilakukan sebagai respon dan protes mahasiswa terhadap kegaduan elit-elit politik di ibu kota Indonesia, seiring pasca gerakan 4 November oleh ribuan umat islam yang menuntuk keadilan dan ketegasan hukum terhadap dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh petahana Gubenur non-aktiv DKI Jakarta Basuki Cahaya Purnama alias Ahok.
“Ini merupakan respon dan protes mahasiswa Indonesia kepada segenap elit-elit politik yang tidak henti-hentinya membuat kegaduhan, setelah gerakan 4 November minggu lalu. Sehingga tanggungjawab moral kepada rakyat terabaikan,” Ujar ketua IKMPB, Muhammad Nur Hidayat.
Kami mahasiswa menilai, lanjud Dayat, saat ini para pemangku kebijakan serta elit-elit parpol hanya sibuk memikirkan kepentingan kelompoknya sendiri. Sehingga tanggungjawab kepada rakyat Indonesia terabaikan.
Lanjut Dayat, “Hal ini bisa kita lihat mereka hanya sibuk saling tuding, saling mengkambing hitamkan antara satu dengan yang lain, tidak hanya itu mereka juga saling lapor kepada pihak institusi kepolisian, aksi ini semakin memanas semenjak presiden menuding tentang adanya penumpang gelap yang menunggangi dibalik gerakan 4 November yang dilakukan oleh petinggi partai demokrat terhadap aksi yang dilakukan oleh ribuan umat Islam,” ungkapnya pada Tempotimur.com.
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Abdi Hukum dan Ham, memberi respon positif terhadap aksi yang dilakukan oleh aktivis IKMPB, dalam hal ini Hendro Subandrio SH, mengatakan, “Aksi yang dilakukan kawan-kawan IKMPB sangat bagus, ini menjadi sebuah sinyal untuk para elite politik dan penegak hukum. Agar tetap teguh pada proses penistaan Agama, jangan dipelintir untuk kepentingan politik. Gerakan 4 November, sudah menjadi simbol, bagaimana kasus ini bukan sekedar masalah Jakarta tapi ini adalah masalah Indonesia. Hari ini, bukan bagaimana cara memadamkan api agar tidak timbul asap, tapi bagamana agar kayu bakarnya tidak ada lagi,” imbuh aktivis muda tersebut. (BHR88).
Kirim Komentar