Dosen IAIN Komentari Demo 4 November
Jember - Aksi demonstrasi yang akan digelar 4 November, mendapat perhatian dari Dosen Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember, Selasa (01/11).
Menurut Dasuki, Negara sedang Galau dengan rencana adanya Aksi besar-besaran 4 November mendatang, yang akan dilakukan oleh sebagian Ormas Islam. Aksi ini, kata Dasuki, sebagai buntut panjang celotehan Ahok beberapa waktu lalu yang dianggap Menistaakan Agama Islam karena telah Menghina Ayat, Salah satu Surat dalam Al-Quran surat Almaidah ayat 51.
Lanjut Dasuki, Suhu Politik Jakarta saat ini cukup tegang, ini karena Jakarta Barometer kota-kota lain di Indonesia. Sehingga Jutaan Mata dan Rasa tersedot kesana. Galau Jakarta tidak hanya berhenti dilevel elit, hingga Pak Jokowi turun gunung silaturrahim Pada Pak. Prabowo.
Kegalauan ini, sambung Dasuki, telah menghegemoni masyarakat arus bawah, mereka berdebat dengan berbagai demensi Dalil dan Argumennya, ada yang logis, emosional, bahkan ada yang oportunis. Umat Islam pecah kongsi tentang Ahok, mereka punya cara pandang tersendiri tentang Ahok yang tidak se Iman tersebut, hingga Ahok menuai kontroversi yang mendalam dikalangan umat Islam.
Kata Dasuki, Beberapa media online juga ikut Galau dengan tulisan dan gambar-gambar yang agak sinis pada Ahok, dan sebagian lagi takut tragedi 98 akan terjadi kembali. Galau buah dari "Menghina" apalagi menghina Al-Quran. Ahok hanya percikan kecil tentang kasus "Penghinaan", banyak kasus yang menghina Umat Islam yang dilakukan oleh umatnya sendiri. Jelas Al-Quran itu suci tetapi pengadaan Al-Quran juga dikorupsi.
"Umat Islam disuruh puasa dan sholat malah mengabaikan puasa dan shalat, di suruh zakat malah takut melarat. Apa ini juga bukan penghinaan, ahok dalam terminologi tertentu mungkin ia menghina dan perlu dipenjara, bagaimana dengan kasus-kasus penghinaan yang dilakukan umatnya sendiri," jelasnya.
Semangat bela Agama, lanjut Dasuki, sebagai jargon gerakan 4 Nopember, mudah-mudahan tidak hanya pagelaran instan. Membela sepertinya mau perang karena hinaan, atau adanya pelecehan, tetapi yang perlu diingat kedepan umat Islam yang juga menghina baik yang terang-terangan maupun yang samar-samar, haruskah ia dipenjara dan dihukum. Padahal, mereka hidup di bumi Pancasila, Ini perlu pembahasan yang serius agar semua jernih tentang kamus "Penghinaan" dan "Penistaan" Agama.
Dasuki berkata, pemeluk agama harus kritis dengan masalah-masalah krusial yang semacam ini, jangan sampai perang sipil terjadi gara-gara term "penghinaan". Sudah cukup perang saudara pecah yang menelan Banyak korban gara-gara masalah Agama yang ditunggangi oleh politik kekuasaan. Masyarakat harus cerdas dalam pemberitaan sehingga tidak mudah terprovokasi oleh siapa dalam bentuk apa, yang akan merongrong kedaulatan Bangsa. (BHR88).
Kirim Komentar