MAFIA CYBER DEMOKRASI



IKMPB BERITA :   Demokrasi menyuguhkan tontonan partisipasi publik secara terbuka dan kritis.Partisipasi publik dapat diakses dimana,dan oleh siapa saja.Partisipasi diera digital saat ini, ditandai dengan banyaknya media-media sosial yg digunakan untuk menyambung percakapan-percakapan politik  masyarakat bawah.Mereka kelompok terpelajar yg sedikit melek politik meski masih terlalu emosional.Kelompok-kelompok ini memiliki ide-ide kreatif untuk bersuara dalam iklim demokrasi.Mereka bersuara tentang kekuasaan,mengkritik,membullying dan menghina pemimpinnya,baik melalui tulisan-tulisan sindiran maupun editan Gambar.
   Media sosial menjadi Ruang terbuka untuk melakukan apa saja dengan Demokrasi.koordinasi,konsolidasi bahkan intrik antar pendukung calon tertentu,lebih-lebih pada momentum pilkada,terlihat jelas polarisasi pemahaman masyarakat arus bawah.Perang Terbuka di medsos mendapat perhatian serius dari pemerintah. Pemerintah mulai memberlakuan UU ITE dan Pemantauan medsos selama 24 Jam oleh Kasusbit cyber Polri.Geliat partisipasi publik cukup tinggi dg jasa media sosial,hingga pada titik yg mengkhawatirkan terhadap stabilitas Negara.
  Ruang-ruang dialog yg terbuka luas dimedsos dapat mendorong iklim Demokrasi tumbuh di cepat,namun ruang terbuka tersebut rawan disusupi oleh para mafia demokrasi,mereka ada yg sendiri-sendiri dan kelompok terorganisir berbayar untuk menyebar probaganda baik tulisan maupun Gambar.Ruang medsos menjadi ladang Perang wacana para penduduk maya, yg bisa mengancam stabilitas dan disintegrasi bangsa.Penjahat cyber dalam demokrasi mengintai,menghegemoni,dan memprovokasi penduduk cyber untuk larut pada perang nyata yg sesungguhnya.Para cyber crime demokrasi ini akan terus bekerja untuk memanen kepentingan-kepentingan politik lewat Media sosial.Para pegiat medsos, tidak cukup hanya membaca,memosting gambar-gambar jenaka,dan Kelucuan lainnya.Para mafia demokrasi cyber siap melumat habis kadaulatan politik para pengguna medsos,oleh sebab itu penduduk medsos harus kritis terhadap pemberitaan,gambar dan bentuk lainnya,lebih-lebih pada upaya pecah belah persatuan dan kesatuan Bangsa.Mafia demokrasi cyber harus diwaspadai sepak terjangnya mereka ada dibilik-bilik setiap akun yg siap memberi jamuan demokrasi yg sarat hasutan dan kepentingan.REFLEKSI,3/11/2016. (Dasuki)
Diberdayakan oleh Blogger.