PESONA P28 WISATA BARU DI BONDOWOSO


IKMPB BERITA : Kabupaten Bondowoso dikenal dengan kabupaten yang dikelilingi oleh gunung-gunung, sehingga potensi wisata pun banyak yang berada di wilayah gunung, salah satunya adalah wisata yang baru saja ditemukan, yakni wisata pesona P28. Wisata ini terletak di desa Wonosari, kecamatan Grujugan. Pesona P28 menawarkan pemandangan matahari terbit bila pagi hari, saat sore hari pemandangannya berubah dengan matahari berada di atas bukit-bukit sekitar. Selain pemandangan matahari tersebut, pemandangan lain yang dapat dinikmati di sana adalah pemandangan perbukitan yang ada di sekitar puncak bukit P28. Suasana cukup sejuk selain disebabkan ketinggiannya, hal itu juga karena angin yang sepoi-sepoi.
Rute untuk sampai ke wisata pesona P28 harus melewati desa Dadapan terlebih dahulu yang berada di daerah jalan raya Jember-Bondowoso, kemudian diteruskan ke barat menuju ke desa Wonosari lanjut ke dusun Patirana dengan jarak kurang lebih 6-7 km. Ada dua pilihan untuk sampai ke wisata pesona P28 yang berada di puncak bukit, yakni dengan memarkirkan kendaraannya di bawah atau dengan tetap menaiki sepeda motor sampai di tempat peristirahatan yang juga berfungsi sebagai tempat parkir kedua, bila para pengunjung tidak terlalu ingin kelelahan. Jika memilih berjalan kaki, para pengunjung akan disuguhi pemandangan yang indah, meskipun sedikit melelahkan, disebabkan rutenya yang cukup menanjak, karena jarak parkiran yang berada di bawah dengan wisata pesona P28 kurang lebih 1,2 km. 
Rute dikelilingi oleh pohon karet serta jurang yang berada di sisi barat dan berseberangan dengan lereng bukit sebelah. Setelah berjalan sekitar 700 m, terdapat tangga yang bernama tangga cinta, setelah melewati tangga tersebut, akan sampai ditempat parkir kedua yang juga dijadikan tempat istirahat bagi para pengunjung yang memilih tetap menaiki sepeda motornya. Di dekat tempat parkir tersebut terdapat batu susun yang mungkin dapat dijadikan objek peristirahatan sekaligus tempat foto. Rute setelah tempat tersebut cukup berbahaya, disebabkan jalan yang cukup menanjak dan berbelok serta jarak dari parkiran yang kedua sekitar 300 m, jadi alangkah lebih baik khususnya para pengunjung yang jarang menaiki gunung untuk terlebih dahulu memulihkan staminanya di tempat parkir sebelumnya.
Setelah sampai di atas, meskipun kebanyakan para pengunjung sudah merasa kelelahan, namun sebab suasana yang sejuk dan pemandangan perbukitan, kelelahan akan terasa terobati. Hal itu juga diakui oleh salah satu pengunjung bernama Ghozali, 28, saat bertemu di wisata pesona P28. Dia merasa seru dan mengesankan sebab walaupun penuh rintangan, tapi alamnya belum tersentuh oleh manusia dan alami. “tidak rugi walaupun usahanya berat,” ujarnya. 
Tempat wisata pesona P28 mempunyai  luas 90 m2, terdapat dua gardu yang dapat dijadikan sebagai tempat istirahat. Saat pagi hari dari tempat ini dapat melihat sunrise sedangkan untuk dapat melihat sunset tidak bisa dari tempat ini, namun saat sore hari para pengunjung dapat melihat pemandangan matahari yang berada di atas deretan bukit-bukit. 
Bagi para pengunjung yang menginginkan pemandangan lebih bagus sekaligus menantang dapat meneruskan jalan menanjak yang berada di barat gardu yang menjadi batas jalan, di situ banyak tumpukan batu besar sebab berada tepat di bawah puncak yang aksesnya dilarang. Namun bagi pengunjung yang phobia ketinggian lebih di sarankan untuk tidak meneruskan perjalan ke batas jalan tersebut.
Bagi pengunjung yang sudah menaiki tumpukan batu tersebut atau bagi yang tidak menginginkan nai,  dapat menelusuri jalan yang berada di sisi pinggiran puncak yang aksesnya dilarang tersebut. Saat menelusuri jalan tersebut, sisi kanan terdapat lereng yang cukup curam namun karena di sisi seberang terdapat deretan tiga bukit atau anak gunung yang indah, para pengunjung mungkin akan terlena, di sisi kiri yang merupakan dinding puncak, terbuat dari susunan batu yang tersusun rapi.
Cerita awal wisata pesona P28
P28 yang mempunyai kepanjangan dari kata patirana dan 28. Dua kata tersebut dilatarbelakangi dari tempat yang terlihat dari puncak pesona P28 yakni dusun Patirana dan 28 berasal dari tanggal ditemukannya tempat tersebut yakni tanggal 28 Agustus 2016. Penemuan tempat tersebut karena bupati dan pemerintah daerah Bondowoso menginstruksikan seluruh kepala desa yang ada di Bondowoso untuk menggali potensi desanya masing-masing. Hal itu pun yang akhirnya menggerakkan kepala desa Wonosari Henos Marzuki untuk membentuk tim ekspedisi dengan jumlah anggota lima orang yang akhirnya menemukan wisata pesona P28.
Salah satu anggota tim ekspedisi yang kami temui Minggu (30/10)adalah Arif Fikriyadi, 28, yang juga menjabat sebagai kepala pemerintahan desa Wonosari. Yadi menceritakan, kepala desa setelah mengetahui instruksi bupati dan pemerintah daerah, mendapat inspirasi untuk kembali menelusuri bandara yang berada di gunung Argopuro saat tahun 2006 yang gagal. Namun, disebabkan lamanya waktu untuk sampai ke sana yakni sekitar dua hari, maka akhirnya kepala desa menyuruh untuk menyusuri daerah-daerah bawah, kemudian menemukan wisata P28. Penemuan itu pun dilaporkan langsung kepada kepala desa Wonosari, yang kemudian menyuruh remaja-remaja dan masyararakat desa Wonosari untuk bekerja bakti membangun wisata pesona P28 berbekal izin kepada bagian perhutani kabupaten Bondowoso.
ketidakkekompokan masyarakat saat membangun wisata pesona P28 menjadi hambatan pertama yang dilalui. Sehingga, membuat kepala desa mengupah setiap pekerjaan. Hal itu pun menurut pengakuan Yadi dari dana pribadi masyarakat. Ketidakkompakan masyarakat disebabkan gagalnya rancangan tahun 2006 tentang wisata di gunung Argopuro. Pembangunan tersebut berjalan sekitar 2 bulan. Hambatan lain adalah belum adanya bantuan dari pemerintah. Menurut salah satu pengunjung, Ghozali, 28,mengatakan wisata-wisata di Bondowoso  belum dikelola secara optimal, “kurangnya sentuhan oleh lembaga pariwisata dan bupati banyak wisata yang belum dikelola.” Katanya.
Setelah pembangunan selesai, wisata pesona P28 dipublikasikan dan dipromosikan. Usaha tersebut dilakukan dengan merekrut remaja-remaja desa Wonosari yang senang dan dapat menjalankan internet dan media sosial. Mereka dipanggil ke langsung ke balai desa Wonosari. Dan hasil yang didapat terbukti dengan jumlah pengunjung yang datang  saat hari Minggu (23/10) yang mencapai 450 sepeda motor.
Saat Yadi ditanyakan tentang usaha lanjutan setelah menemukan wisata pesona P28, Yadi menjelaskan akan membuka kolam renang di sebelah batu susun yang berada di bawah wisata pesona P28. Namun, hal itu masih terkendala dengan sumber air yang masih belum ditemukan yang cocok. Sedangkan ekspedisi yang dilakukan tim bentukan kepala desa tetap berusaha mencari potensi wisata lainnya, dan saat ini telah menemukan air terjun pengantin dan air terjun sembilan. “Semakin ke atas semakin bagus.” ujarnya.
Yadi berharap dengan adanya P28 dapat meningkatkan perekonomian masyarakat serta menambah lapangan kerja. Yadi juga berharap adanya bantuan dari pemerintah daerah untuk pembangunan wisata pesona P28, serta dari bantuan organisasi-organisasi seperti pencinta alam. Hasil keuntungan parkir pun dibagi dua, yakni untuk pengembangan wisata pesona P28 dan untuk para petugas pengelola wisata pesona P28. ( Abdul Ghaffar)

Diberdayakan oleh Blogger.