Bersama Kader, Pengurus Menggelar Harlah IKMPB ke-33.
Buletin Kritis, Bondowoso – Jumat (16/6) Ikatan Mahasiswa Pergerakan Bondowoso (IKMPB) menyelenggarakan harlah ke-33 dengan tema JAS MERAH," Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah". Kegiatan itu digelar di Aula lantai 2 STAI At-Taqwa Kademangan Bondowoso.
Turut hadir dalam acara harlah alumni, demisioner, anggota aktif, Serta undangan dari organisasi ekstrakampus, komunitas intelktual, serta pendiri IKMPB yaitu Prof. Dr. K. H. Abd. Halim Soebaha.
, Riko, Ketua panita harlah 33 mengatakan acara dimulai dan berlangsung sekitar pukul 13.00 Wib, yang di selengarakan oleh jajaran kepanitaan baik SC (Steering Committee) dan OC (Organizing Committee)”, Ujarnya.
Kemudian, lanjut Riko, sekira pukul 15.30 WIB, acara diawali dari kegitan khotmil quran yang dimulai oleh Hamdani anggota aktif tahun 2015 dan dilanjutkan oleh anggota yang lain bahkan para jajaran kepengurusan IKMPB juga ikut numbrung didalamnya, dan kemudian diteruskan acara buka puasa bersama seta sholat tarawih berjamaah yang dilaksanakan di Aula STAI At- Taqwa. "Imbunya
Wahid, panitia bidang protokoler juga mengatakan bahwa dalam melaksanakan shalat taraweh kader dan pengurus punya jadwal sendiri dalam melaksanakan, karena menurutnya dikhawatirkan akan lama jika mengikuti jamaah tarawih di Mushollah STAI At Taqwa.
Acara Harlah dibuka pada pukul 20.30 WIB yang dinahkodai dua pembawa acara sahabati Zila dan Nayla dan dihadiri beberapa undangan, diantaranya dewan penasehat, alumni, demisioner IKMPB, dan turut hadir pula perwakilan dari PMII STAI At-Taqwa, HMI STAI At- Taqwa, komunitas Tinta Pena, Sedulur Pati, Bolo Sewu, KuMan, Ujarnya.
Rangkaian acara demi acara berlangsung lancar sehingga sampai lah pada sesi mambahas sejarah yang diawali mengupas tentang periodeisaasi kepamimpinan IKMPB, dalam hal ini disampaikan oleh Hendra Bayu P. Presiden IKMPB 2017-2018, dewan penasehat Bahtiar Rifa’i dan dilanjutkan oleh Prof. Halim saat ngaji sejarah berdirinya IKMPB..Katanya
Diantaranya lanjut wahid, isi penjelasan yang disampaikan presiden hari ini IKMPB sudah memiliki lima banom, diantaranya Buletin Kritis, Bond-U (Bondowoso United), Papers (para pekerja seni), BUMI (Badan Usaha Milik IKMPB) dan Sabond.com (sahabat Bondowoso). Perlu diketahui bahwa adik-adik anggota IKMPB bisa mengasah kemampuannya diberbagai hal.
“Saya Optimis gerakan IKMPB mampu membangun Bondowoso kedepan, dengan ditopang SDM kader dan jaringan yang kuat, walaupun saat ini masih menjadi kota tertinggal ke-2 dari bawah di Jawa Timur” kata Bahtiar Rifa, dewan penasehat saat memberikan sambutan didepan para kaeer IKMPB.
Perlu dicatat dan di ingat, berdirinya kampus STAI AT-Taqwa tidak terlepas dari peran dan kontribusi senior IKMPB, yang pada awalnya sering mengadakan rapat di Bondowoso bagian selatan, tepatnya di Maesan rumah dari almarhum H. Mursyid. Disana ada beberapa gagasan yang dibuat bersama aktivis IKMPB seperti Pak Ayyub, Pak Ahmadi, Pak Wahid” kata Prof. Halim saat ngaji sejarah.
Dirumah almarhum. H. Mursyid, lanjud prof Halim, bersama aktivis IKMPB mendapat fasilitas rapat bahkan mendapat jamuan untuk memperbaiki gizi” tambahnya sambil sedikit tertawa.
Ngaji sejarah yang dimoderatori oleh Khairul Umam demisioner berakhir dengan pemberian cinderamata oleh presiden IKMPB kepada pendiri IKMPB. Jelas Riko ketua panitia harlah. Setelahnya panitia memutar video dokumenter beberapa kegiatan kader, disana salah satu panitia mengatakan tujuan dari penayangan video “Agar tamu undangan beserta alumni mengetahui kegiatan IKMPB sejak presiden terpilih sahabat Bahrullah hingga Hendra Bayu. Ucap kordinator panita pubdekdok.
panitia juga melaksanakn prosesi pemotongan tumpeng yang diberikan oleh Hendra pada Bahrullah yang kemudia diberikan kepada Prof. Halim dan diiringi oleh bunyi petasan. Saat pemotongan tumpeng selesai, kemudian selesai lah acara harlah dan ditutup dengan doa oleh Bapak Sujak selaku senior tua yang juga mantan presiden IKMPB. "Pungaksnya. (Alin/Ayunda)
Kirim Komentar