Guru PAI SMAN 2, Mantan Presiden IKMPB 2012 Menggelar Gerakan Santunan Untuk 350 Fakir-Miskin




Buletin Kritis, Bondowoso.-Belajar ilmu agama tidak cukup hanya sebatas teori, begitulah motivasi yang terbangun didalam dirinya. Seorang pemuda bernama Erfan Sumantri (27) tahun, Mantan Presiden IKMPB 2012 guru PAI SMAN 2, bersama siswa-siswinya menggelar gerakan santunan untuk 350 orang fakir-miskin di Desa Wonosari Kecamatan Grujugan Bondowoso, Selasa (20/6/2017).

"Saya teringat dengan materi atau pelajaran di sekolah, jadi menurut saya, belajar bukan cuman mengandalkan teori atau materi saja, melainkan harus di praktekkan di lapangan sebagai wujud untuk membantu orang-orang yang kesusahan dari segi ekonomi dan benar-benar membutuhkan", Kata Erfan Sumantri, saat dikonfirmasi lewat pesan singkat.

Belajar akan semakin bermanfaat apabila diamalkan, untuk itu dia mengajak siswa-siswinya melakukan gerakan santunan untuk orang yang membutuhkan,  diawali dengan meminta restu terlebih dahulu pada Wakasek Kesiswaan SMAN 2 Bondowoso agar mendapatkan izin. Sedangkan para siswa dianjurkan untuk mengumpulkan zakat fitrahnya di sekolah.

Dalam melakukan gerak santunan, pihaknya hanya membutuhkan waktu satu minggu untuk mengumpulkan logistik yang dihimpun melalui donasi-donasi yang bersumber dari siswa-siswinya, jajaran dewan guru sekolah SMAN 2, serta turut pula dibantu oleh Prof. Dr. H. Halim Soebahar, ketua MUI Jember.

Strategi dalam melakukan penghimpunan logistik sangat sederhana, ia melakukannya dengan modal ilmu yang sudah diperoleh dan pengalaman saat berproses di organisasi-organisasi kampus, baik di PMII dan pengalamanya menjadi presiden IKMPB 2012. Caranya, langsung membuat surat ditujukan kepada para orang tua siswa dan donasi lain, yang isinya agar berkenan menyalurkan zakat fitrah di sekolah sebagai wujud implementasi untuk anaknya yang telah belajar materi tentang zakat di dalam kelas.

Walhasil, logistik yang berhasil dikumpulkan saat dirinci menjadi bingkisan, ada sekitar 350 bungkus sembako yang sudah diberikan pada  fakir-miskin. Sesuai rencana awal, bingkisan tersebut sudah diberikan pada 350 fakir-miskin di 5 dusun Desa Wonosari, dan lebihnya akan dibagikan kepada fakir-miskin yang berada di kawasan sekitar SMAN 2 Bondowoso.

Melalui adanya program gerakan santunan tersebut, pihaknya berharap dapat meringankan beban orang-orang yang kurang mampu untuk mencukupi bekal hidupnya, sehingga dapat merasakan kebahagian atas bingkisan yang telah diterimanya, dan pihaknya merasa bangga telah menjadi jembatan dan fasilitator dalam melaksanakan program santunan yang telah terlaksanaka dengan sukses.

Baginya, untuk melakukan program cukup berbekal keikhlasan dan modal sosial dalam melakukan sebuah gerakan untuk mewujudkan setiap agenda yang telah direncanakannya, "Pungkasnya.(Redaktur Buletin Kritis)
Diberdayakan oleh Blogger.