Masyarakat Media Sosial di Bulan Ramadhan
Selasa, 15 Mei 2018, Menteri Agama menetapkan 1 Ramadhan jatuh pada hari Kamis, 17 Mei 2018. Artinya hari ini kita mulai melaksanakan ibadah puasa. Bulan puasa tahun ini hampir sama dengan bulan puasa pada tahun kemarin, dimana kehidupan kita tidak terlepas dari media sosial.
Sebagian dari kita selalu memposting segala aktivitas di sosial media. Tidak hanya aktivitas, kondisi emosional bahkan imajinasi kita pasti tidak luput dari kegiatan posting.
Jika dibulan kemarin kita biasa memposting hal - hal yang tidak penting, bukan hal yang mustahil di bulan ranadhan kali ini kita akan memposting segala aktivitas kita, termasuk kegiatan ibadah yg seharusnya tidak perlu diumbar.
Memposting kegiatan ibadah sama saja dengan kita memamerkan atau menunjukkan ibadah kita kepada khalayak umum. Dimana kegiatan tersebut akan menimbulkan riya. Walaupun sebagian dari kita tidak bermaksud begitu. Apapun alasannya, yang namanya memposting kegiatan ibadah pasti akan menibulkan pujian. Ya walaupun tidak banyak sebagian dari kita kadang menilai sinis pada kegiatan ibadah yang diposting orang lain.
Jika dengan mendapatkan pujian mempengaruhi niat ibadah kita, apakah tidak rugi??? Untuk itu sebaiknya kita mengurangi bahkan meniadakan kegiatan posting yang berkaitan dengan ibadah kita. Hal ini untuk menjaga nilai keikhlasan kita dalam beribadah.
Selain postingan diri sendiri, kita juga perlu berhati - hati dengan postingan orang lain. Terkadang ketika kita membaca postingan orang lain, kita cenderung untuk menilai negatif. Misalnya teman kita sedang memposting kegiatan ibadahnya, tanpa sadar kita menuduh teman kita ingin dipuji atau menilai postingan teman kita terlalu alay dan lain sebagainya.
Ketika kita melihat postingan teman , kita cenderung untuk mengomentarinya. Komentar kita bisa bernada positif ataupun negatif. Saat itulah konflik akan muncul. Misalnya, teman kita yang tersinggung atau tidak terima dengan komentar kita.
Tak hanya dalam berkomentar pada postingan teman, komunikasi dalam sosial media baik secara individu maupun dalam grup, kita perlu berhati - hati. Jangan sampai apa yang kita tulis di media sosial menyakiti perasaan orang lain. Baik dalam percakapan serius maupun bercanda.
Konflik yang timbul dari aktivitas media sosial pastinya akan mempengaruhi emosi kita. Sedangkan dalam berpuasa kita dituntut untuk mencegah sesuatu yang membatalkan puasa. Termasuk didalamnya menahan amarah.
Tanpa bermaksud menggurui apalagi menjastis orang lain, penulis hanya berniat saling mengingatkan demi kebaikan kita semua dalam menjalankan ibadah puasa di Ramadhan tahun ini.
(STND)
Kirim Komentar