Satu Jam Lebih Dekat dengan Bahrullah
Doc. Profile Whatsapp
BAHRULLAH bagitulah nama lengkapnya. Ia dilahirkan di Bondowoso pada 21 Maret 1988. Ia lulusan sarjana strata 1 STAIN Jember jurusan kependidikan islam. Alamat saat ini Dusun Gentengan RT 008 RW 005 Desa Padasan Kecamatan Pujer Kabupaten Bondowoso. Pendidikannya di awali dari SDN Padasan 01 Pujer, MTs Bustanul Ulum Padasan Pujer danMAN 01 Situbondo.
Semenjak sekolah Bahrul sudah bergelut di organisasi baik di OSIS dan Pramuka, tidak hanya itu ada beberapa pengalaman organisasi yang dia geluti, diantaranya Sekertaris Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) Desa Padasan Kecamatan Pujer Tahun 2010 -2015 walau , Ketua Karang Taruna Desa Padasan Kecamatan Pujer Tahun 2008 -2009,Ketua IKMPB IAIN Jember 2010-2011, Ketua Bidang, Kaderisasi PMII FTIK IAIN Jember 2010- 2011, Sekertaris Umum Pimpinan Anak cabang Gerakan Pemuda Ansor 2014-2019 (Sekarang), Sekertaris Umum Komisariat PMII IAIN Jember 2011-2012
Bahrullah adalah salah satu Mahasiswa asal Bondowoso di STAIN Jember tahun angkatan 2009 yang berhasil menghidupkan kembali Organisasi Kedaerahan Ikatan Mahasiswa Pergerakan Bondowoso (IKMPB) di IAIN Jember yang fakum selama 6 tahun. Yakni sejak tahun 2004, 2005, 2006, 2007, 2008, hingga 2009.
Saat diwawancarai (23/9) Bahrullah menceritakan kronologi bangkitnya kembali IKMPB yang dulunya adalah Ikatan Keluarga Mahasiswa Pelajar Bondowoso.
Saya daftar masuk kampus STAIN Jember tahun 2009, saat itu saya mulai diperkenalkan organisasi kampus saat ikut Bimbingan Tes (BIMTES) yang diselenggarakan oleh sahabat-sahabat PMII. Saya melihat kok ada ikatan kedaerahan yang aktif kumpulnya, seperti IMABA, dan IKMAS .Kemudian saya datang ke senior untuk bertanya, apa di STAIN Jember mahasiswa Bondowoso juga punya organisasi kedaerahan cak.? Kala itu saya bertanya kepada Cak Miftahul Huda, dibilang ada dik tetapi lama tidak berkumpul (fakum) namanya IKMPB (Ikatan Keluarga Mahasiswa Pelajar Bondowoso).
Ketika itu ada keinginan yang menggebu-gebu untuk mengaktifkan kembali Organisasi IKMPB. Seketika itu pula oleh Cak Huda saya diintruksikan untuk membuat surat undangan untuk mengundang mahasiswa yang berasal dari Bondowoso untuk mengadakan pertemuan. Pertemuanya dilaksanakan di masjid Sunan Ampel STAIN Jember. Wal hasil yang hadir adalah Cak Miftahul Huda, Cak Yasin, Cak Desuantori atau Dedes, Cak Mufit, Cak Muhammad Gafur Nur Hidayat, Irfan Septianto angkatan 2009, Cak Muhammad Hamzah, Cak dayat, Cak Haris Zuhud, Cak Abdul Gofur atau Ponk, Mbak Ervin, Mbak Lini, dan Fitrih dan Muhammad Hadi yang sengkatan dengan saya.lanjutnya .
Dari mahasiswa yang hadir bermusyawaroh untuk menghidupkan kembali IKMPB yang ketika itu ketuanya adalah Cak Miftahul Huda selama 2006 - 2008. Dari kesepakatan musyawaroh akhirnya sepakat untuk memilih kembali ketua IKMPB dengan alasan agar ada ketua baru untuk menghidupkan IKMPB, melalui voting saya secara syah menjadi ketua IKMPB yang baru. Sekertarisnya adalah kader dibawah saya, namanya Ilman Nufik angkatan 2010, sedangkan Bendaharanya adalah Fitrih Masrurah angkatan 2009 yang saat ini istri Moh. Royani dosen muda IAIN Jember. Tuturnya
Walaupun belum tertata seperti saat ini, kebangkitan kembali IKMPB mampu memberikan kesan tersendiri yakni prestasi yang diraih pada tahun 2010 dalam lomba Pasar budaya, terbukti karena kekompakan anggota IKMPB kala itu organisasi kedaerahan ini meraih juara 1 lomba pasar budaya yang diadakan oleh PMII Rayon Tarbiyah .
Alhamdulillah kita juara 1 pasar budaya dari berbagai macam budaya yang kita tampilkan dari makanan khas, tarian, busana, dan permainan singo ulung yang memuaskan. Jelas Bahrullah.
Selain itu, Bahrullah adalah sosok yang tidak pernah putus asa saat menduduki tanggungjawab kepengurusan, walau pun sering ditinggal temannya yang tidak mau bekerja karena alasan sibuk.
Saya pertama kali menghidupkan kembali IKMPB dan menjadi ketua, banyak tantangan, seperti ditinggalkan oleh kepengurusan tetapi saya tak pernah putus asa untuk mengumpulkan anggota sendiri, buat surat undangan bahkan ngantar undangan pun saya sering lakukan sendiri. Pahit manis saya tetap pertahankan demi membangun organisasi, demi i mengayomi kader. Tambahnya.
Tak disangka mahasiswa asal Pujer Bondowoso ini juga merupakan Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Tarbiyah (HMJ) STAIN Jember 2012. Mengemban dua tanggung jawab tentu bukan perkara yang mudah, tetapi Bahrullah berusaha memaksimalkan proses kaderisasi di IKMPB. Ia berpesan bahwa tidak ada yang tidak mungkin ,apa yang kita inginkan akan tercapai jika ada usaha, hidupnya kembali IKMPB saat ini adalah tolak ukur suksesnya kaderisasi di zamannya.
Yang saya perjuangkan saat ini tidak sia-sia buktinya saat ini IKMPB semakin maju daripada masa saya. Intinya dalam berorganisasi sepahit apapun jangan sampai mundur, jangan putus asa karena setiap persoalan pasti ada solusinya Pungkasnya.
Bahrullah menahkodai IKMPB selama dua tahun yakni tahun 2009 hingga 2011 dan kepemimpinannya digantikan oleh kader terbaiknya, Erfan Sumantri sebagai kader pertama Cak Bahrullah yang memimpin IKMPB. (TIM REDAKSI)
Kirim Komentar