Harlah ke-35, Bangga Menjadi IKMPB.




BULETIN KRITISTepat 17 Ramadhan 1370 Hijriah atau 16 Juni 1984 Masehi Ikatan Keluarga Mahasiswa Pergerakan Bondowoso (IKMPB) berdiri. Organisasi premordial yang didirikan oleh Prof Dr KH Abdul Halim Soebahar MA kini telah menginjak usianya yang ke 35 tahun. Pendiri IKMPB yang dikenal dengan panggilan Prof Halim merupakan putra asli Bondowoso, tepatnya beliau dilahirkan di desa Tangsil Kulon kecamatan Tenggarang kabupaten Bondowoso. IKMPB merupakan organisasi bagi mahasiswa asal Bondowoso di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember yang dulunya Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Jember.
Pada awal ketika terbentuk, ikatan ini statusnya bukan sebagai sebuah organisasi melainkan sebatas panguyuban mahasiswa-mahasiswi Bondowoso yang kuliah di STAIN Jember. Adapun maksud panguyuban tersebut adalah ikatan ini hanya sebagai wadah untuk berkumpul dan bersilaturrahim dengan sesama anak Bondowoso. Namun, seiring berjalannya waktu ikatan ini berkembang dan bermetamorfosis dari panguyuban menjadi sebuah organisasi ekstra kampus yang dalam konteks STAIN Jember juga perlu diperhitungkan eksistensinya. (Haerul Anwar: selayang pandang Ikatan Mahasiswa Pejuang Bondowoso (IKMPB) STAIN Jember, 2013).
Saat ini IKMPB bukan hanya sekedar paguyuban dan organisasi biasa akan tetapi saat ini menjadi organisasi yang terstruktur, semakin jelas, dan memiliki pedoman dalam mewujudkan visinya. Mengapa tidak?! Karena pada tanggal 11 Desember 2018 tepatmya di Gedung Syariah IAIN Jember Pengurus IKMPB Periode 2017-2018 mengesahkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Hal tersebut secara administratif menjadi bukti bahwa IKMPB memiliki peraturan organisasi yang jelas. Siapa yang menyangka akan ada AD/ART yang jelas dalam organisasi kedaerahan ini, jika bukan para anggota dan kadernya yang berkomitmen menjadikan organisasinya lebih baik. Padahal dulunya hanya berupa paguyuban biasa yang bertujuan untuk mempererat tali silaturrahmmi sesama mahasiswa asal Bondowoso.
Tahun ke tahun IKMPB mengalami peningkatan dari segi kuantitas kader. Tidak hanya itu , dari segi kualitas IKMPB selalu mengembangkan inovasi dan kreasi kegiatan. Kegiatan yang ada di dalam IKMPB bertujuan untuk menciptakan kualitas kader dari berbagai bidang. Baik kualitas kader secara emosional, kelimuan, bakat dan minat, menjalin relasi, juga kepemimpinan. Sadar atau tidak tahun ke tahun IKMPB menjadi wadah yang bukan hanya perkumpulan dengan saudara sesaama Bondowoso akan tetapi media dan wadah untuk mengembangkan potensi para kader dan anggotanya.
IKMPB mengalami beberapa kali perubahan nama. Pertama Ikatan Pelajar Mahasiswa Bondowoso, kedua Ikatan Pejuang Mahasiswa Bondowoso, ketiga Ikatan Mahasiswa Pergerakan Bondowoso dan terakhir singkatan yang sesuai dengan Surat Keputusan Kementrian Hukum dan HAM ( SK Kemenkumham) juga hasil amandemen Ad/Art IKMPB Tahun 2018 yaitu Ikatan Keluarga Mahasiswa Pergerakan Bondowoso. Bukan sekedar berubah akan tetapi terdapat latar belakang dan makna filososfis yang dimaksud
Walaupun IKMPB mengalami beberapa kali perubahan nama (kepanjangan), tetapi hal itu tidak menyurutkan para kader dan anggotanya untuk tetap mewujudkan visinya. Yakni pertama menjadikan terbentuknya pribadi mahasiswa Bondowoso yang bertaqwa kepada Allah, berbudi luhur, berilmu, cakap dan bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya dan berkomitmen memperjuangkan cita,cita masayarakat Bondowoso pada khususnya dan negara Indonesia pada umumnya, adapun visis yang kedua ialah mempersiapkan kader-kader Bondowoso baik secara intelektual, emosional maupun spiritual juga terciptanya kader yang memiliki loyalitas yang tinggi terhadap kota Bondowoso.
.
 Sebagai bagian dari IKMPB penulis merasa bangga mampu mengembangkan passion dalam organisasi ekstra (yang bersifat independen), organisasi befungsi untuk mengembangkan kecerdasan emosional/empati, menjalin relasi sosial, mengasah intelektual (diskusi), mampu memanajemen waktu, terlatih bekerja keras dan tanggung jawab.Di usianya yang tidak lagi muda IKMPB diharapkan agar lebih progres (Kutipan Andi Abdillah,Presiden IKMPB Periode 2017/2018). Selain itu kader dan alumni harus saling mendukung memajukan organisasi IKMPB, meneruskan proses pengkaderan agar tercipta kader yang berkualitas yang siap kembali mengabdi di masyarakat kelak (Wawancara Bahrullah 16/6/19 Pukul 10.05, Ketua IKMPB Periode 2009-2010.) Harapan dari Presiden periode 2018-2019 Rivaldi Bustomi berharap agar IKMPB tetap solid kedepannya.

Ditulis oleh Yulia Ayu Wulandari Demisioner Angkatan 2015

Diberdayakan oleh Blogger.