Alumni IKMPB Nuryasit Sebut Hari Ibu, Hari Memperingati Jasa-Jasanya
Alumni IKMPB Nuryasit Sebut Hari Ibu, Hari Memperingati Jasa-Jasanya
Bondowoso- Nuryasit yang merupakan Alumni Ikatan Keluarga Mahasiswa Pergerakan Bondowoso (IKMPB). Menyampaikan bahwasanya 22 Desember merupakan hari ibu yang ditunggu oleh para anak di Indonesia, karena dengan perayaan hari ibu bisa mengingat betapa luar biasanya jasa-jasa ibu.
Hal ini disampaikan saat dia berada diposko Gerindra di ruangannya saat ditemui di Desa Koncer Kecamatan Grujugan
Kabupaten Bondowoso Rabu (11/12/2019)
Menurutnya, Ibu bagaikan bidadari untuk anaknya karena pengorbanannya sejak anak di dalam kandungan dan lahir ke dunia seorang ibu sudah menaruhkan nyawa demi keselamatan anaknya.
“Betapa besar jasa ibu kepada anak, seorang ibu selalu ingin membahagiakan anaknya dengan segala cara apapun itu” : Ujar Cak. Ocit dalam sapaanya
Tambahnya, Ibu rela mempertaruhkan raga dan jiwa untuk membahagiakan anaknya, karena tidak semua ibu memiliki harta. Mayoritas ibu di Indonesia merupakan pekerja yang ingin membantu perekonomian keluarga.
Dia juga, menuturkan mereka rela menyimpan duka atau bahkan luka demi kebahagiaan anak, walau sering kali anak tidak menyadarinya. Hal ini dilakukan karena seorang ibu tidak ingin melihat anaknya bersedih akan dirinya. Bagi ibu yang terpenting adalah ke bahagia dan kesuksesan anak di masa depan.
Dia juga, menyampaikan Hari ibu yang dirayakan setiap tanggal 22 Desember umumnya, dan ini dilakukan pertahun. Dan diisi dengan para anak yang memberikan kejutan-kejutan untuk
membahagiakan ibu masing-masing.
“Ibu atau mama bagi saya itu, merupakan malaikat yang diturunkan oleh Tuhan ke bumi ini.” Cetus senior IKMPB angkatan 2012. Yang Gemar main Game online Mobile Legend (ML) dan PS untuk mengisi kekosongan hatinya saat ini.
dia menambahkan, Jasa-jasa ibu itu sangat besar bagi anaknya, dimulai sejak ibu mengandung, melahirkan dimana nyawa dipertaruhkan. Dilanjut menyusui selama kurang lebih dua tahun, menyekolahkan, bahkan sampai sepanjang masa.
"Jika boleh saya katakan, andai kata kita memberikan semua yang kita punya kepada orang tua khususnya ibu, saya rasa semua itu masih belum cukup bahkan sangat kurang." Katanya
Nuryasit yang merupakan salah seorang pekerja Program Keluarga Harapan (PKH) di Bondowoso saat ini mengatakan bahwa menyayangi ibu tidak perlu menunggu Hari Ibu.
“Bagi saya Hari Ibu itu setiap hari. Untuk persiapan tanggal 22 ini buat ibu saya, saya rasa tidak ada yang spesial sih. Karena memang saya tidak harus menunggu tanggal 22 untuk memberikan sesuatu kepada ibu. Setiap kali saya punya dan sempat, saya akan selalu berusaha untuk membahagiakan ibu dengan berbagai macam cara.” Tutupnya
Pewarta: Edi Supriyanto
Kirim Komentar