BERPERAN dan BAPERAN

 BERPERAN dan BAPERAN






       Baperan ataukah berperan ya??? Tau jauh beda dalam kosa katanya dan juga kata itu  sudah tidak asing lagi ya dengan kata itu. Kata juga yang selalu di dengar apalagi di kalangan KOPRI. 

       Berbicara wanita, berbicara perempuan gak akan ada habis - habisnya. Perempuan yang selalu dijadikan topik, perempuan yang sering kali jadi bahan cemooh, perempuan yang sering jadi korban apalagi korban janji suci yang acap kali di ucapkan oleh para buaya darat. Hahahah. Kira - kira seperti itu.

         " Gitu ya kalau cewek, gitu ya kalau perempuan, gitu ya kalau wanita, apa - apa selalu menunggu seorang laki - laki, menunggu seorang pria, taunya hanya  Macak, Manak dan  Masak, kalau gak urusan make up, ya urusan keturunan, kalau gak itu pasti urusan makanan, taunya nangis pula" perkataan yang sering kali muncul di hibah para lelaki. Eittss, kata siapa perempuan ith hanya bisa seperti itu jangan remehkan seorang perempuan ya untuk para kaum Adam dan untuk kaum hawa jangan pernah insecure karena kalian perempuan. 

            Wanita  itu tidak hanya baperan tapi juga berperan. Terutama wanita di era sekarang, di era millenial banyak wanita - wanita karir. Menjadi seorang wanita karir itu tidak mudah, tidaklah semudah membolak-balik telapak tangan. Ketika seorang wanita karir itu memiliki keluarga pasti akan mendapatkan dua peran sekaligus. Harus mengurusi suaminya, anaknya dan juga harus mempersiapkan sebagaimana wanita karir pada umumnya.  Tak jarang para wanit - wanita saat ini sering membawa putra dan putrinya ke tempat kerja.  Wanita seperti itu wanita tangguh, wanita yang patut di katakan wanita berperan. Wanita yang harus bisa meminimalisir waktu, membagi waktu antara keluarga dan juga dirinya, tak jarang pula kesehatan mereka harus di korbankan. 

            Jika kita bayangkan wanita itu hanya bisanya baper saja tanpa bisa berperan dan jika semuanya laki - laki yang akan memasak kalau bukan wanita, siapa yang akan melahirkan seorang anak di tengah - tengah kita, siapa yang akan mengurusi keluarga dan rumah kalau bukan wanita, siapa yang akan memasak untuk kami, sedangkan urusan dapur itu wanita yang mengatur semuanya. Apakah laki - laki akan sedetail itu mengerjakan pekerjaan rumah.  

            Ketika kita berbicara sejarah perempuan berperan itu banyak, perempuan itu juga ada jasanya, adanya Ibu Kartini, Cut Nyak Dien, ada Marsinah yang memperjuangkan hak - hak para buruh. Dan masih banyak tokoh-tokoh perempuan yang berperan khususnya negri kita Indonesia. Jadi jangan heran dengan wanita saat ini yang berperan dengan memiliki dua peran sekaligus karena dari dulu - dulunya sudah menunjukkan bahwasanya wanita itu bisa.  

            So, jadi wanita jangan pernah menyesal karena seorang wanita. Wanita dan laki-laki itu sama - sama hamba Allah, sama - Kholifah di bumi yang membedakan kita adalah iman kita. Benar wanita itu masih dibawah kepemimpinan lelaki itu kalau dalam keluarga, wanita haruslah taat terhadap suami. Tetapi, ketika sudah berada diluar urusan rumah tangga wanita dan laki - laki itu sama. Buktinya banyak pemimpin sekarang itu seorang wanita, banyak seorang suami yang menjadi bawahan istrinya ketika di kantor. Dan banyak hal lain yang dilakukan oleh wanita. 



        Saatnya wanita berperan bukan baperan yang selalu di perbudak oleh laki - laki. Kita bisa memperbudak laki - laki jika dalam ranah sosial. 

        Teruntuk kalian wanita  kalian hebat dan teruntuk pria jangan selalu menindas wanita dan meremehkan bahwa wanita itu lemah dan juga kalian jangan mau kalah jika bersaing dengan wanita apalagi dalam perdebatan.

Diberdayakan oleh Blogger.