Di Masa Pandemi Kementerian Keilmuan Melakukan Kajian Rutinan
Di Masa Pandemi Kementerian Keilmuan Melakukan Kajian Rutinan
Bondowoso- Ikatan Keluarga Mahasiswa Pergerakan Bondowoso (IKMPB) Masa Khidmat 2020- 2021 khususnya Kementerian Keilmuan memiliki program kerja "Kajian Rutinan". Kajian Rutinan telah beberapa kali di laksanakan secara online via WhatsApp yang diikuti oleh semua kader dan anggota dari angkatan 2017 hingga angkatan 2019.
Tambahnya, Kajian Rutinan ini dimulai dari kajian dasar tulis menulis yang disampaikan oleh Bintana Alin Hilwah (alumni IKMPB angkatan 15) hingga saat ini Kementerian Keilmuan masih konsisten untuk menyelenggarakan Kajian Rutinan. Setelah kajian dasar kepenulisan, Kementerian Keilmuan menyelenggarakan kajian rutinan yang meliputi kajian sosiologi, filsafat, dan fakultatif.
Di masa Pandemi Covid-19 saat ini Kementerian Keilmuan IKMPB kembali melaksanakan Kajian Rutinan secara offline kedua kalinya dengan tema "Sejarah pemikiran filsafat abad pertengahan.
Kementerian Keilmuan mengatakan, Kami menyelenggarakan Kajian Rutinan yakni tentang filsafat, sosio, dan fakultatif. Tujuan dari kajian filsafat untuk mengajak kader dan anggota memperdalami filsafat, yang kita ketahui bahwa filsafat merupakan induk dari semua ilmu.
"Dari kajian sosio ini, kami ingin kader dan anggota mempelajari sosial baik dari segi teori maupun realitas sosial. Tujuan dari kajian fakultatif yakni memperdalam pengetahuan yang diinginkan setiap kader sekaligus sebagai implementasi dari kajian sosiologi maupun kajian filsafat. Ketiga kajian ini sangat dibutuhkan untuk kita semua."ujar Kabid 2 pada saat diwawancarai oleh team buletin kritis IKMPB di Alun-Alun Bondowoso tepatnya belakang Mahardika, Minggu (30 Agustus 2020)
Pada kesempatan kali ini, Kementerian Keilmuan IKMPB menyelenggarakan kajian filsafat tentang Sejarah Pemikiran Filsafat di Abad Pertengahan dihadiri oleh semua kader dan anggota dari angkatan 17, angkatan 18, angkatan 19 hingga angkatan 20. Kajian dipimpin oleh menteri IKMPB yang bernama Dini Mufidati (selaku ketua Menteri Keilmuan) sebagai moderator dan Mochammad Rifqi Rahman selaku anggota Menteri Keilmuan sebagai pemantik (pengarah). Kajian di bentuk seperti diskusi yang semi formal agar memudahkan kader dan anggota untuk menyampaikan pendapat. Kajian diawali pembukaan dan penyampaian curriculum vitae pemantik yang disampaikan oleh moderator, lalu pemantik memberikan stimulus kepada kader dan anggota untuk mulai berfikir secara santai tentang tema pada kali ini. Kajian filsafat berjalan dengan sangat hikmat dari segi pengarahan yang diberikan oleh pemantik dan adu argumen antara kader dan anggota. Kajian dilaksanakan selama kurang lebih 2 jam. Seusai kajian, pengurus mengajak kader dan anggota untuk sharing pribadi sebagai bentuk pendekatan emosional terhadap anggota dan kader.
Sementara, Presiden IKMPB Wildan Geza Yudhistria berharap besar terhadap kader dan anggota adalah semoga dengan adanya kajian yang dilaksanakan oleh kepengurusan, semoga kader dan anggota memiliki pemikiran yang idealis, kritis, bisa berpikir logis, dan mampu bersaing di dunia kampus maupun di masyarakat nantinya.
"Karena taring dari seorang mahasiswa yaitu pemikiran yang ideal bukan hanya menyandang gelar mahasiswa dan aktivis tetapi tidak memiliki pemikiran yang dapat di adu kebenarannya." Pungkasnya.
Reporter : Zaenol Abidin
Editor : Edi Supriyanto
Kirim Komentar