Dinilai Tak Profesional, IKMPB Boikot dari Event Pasar Budaya 2023 di UIN KHAS Jember

 


Buletin Kritis- Ikatan Keluarga Mahasiswa Pergerakan Bondowoso (IKMPB)  melakukan aksi boikot menarik diri dari event pasar budaya yang diselenggarakan   salah satu organisasi di Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Ahmad Siddiq (KHAS) Jember.

Mereka melakukan aksi boikot karena menilai pelaksanaan pasar budaya 2023 disinyalir tidak profesional.

Demikian disampaikan oleh Ahmad Fauzan Presiden IKMPB periode 2023/2024 pada Buletin Kritis lewat sembungan teleponnya, Sabtu (7/09/2023).

Fauzan mengungkapkan, kejanggalan dan indikasi kecurangan terjadi setiap penampilan yang dilakukan oleh IKMPB, baik berupa penampilan fashion dan tari khas kedaerahan. Hal itu terjadi di malam pertama dan malam kedua.

Bahkan kata Fauzan video tentang budaya  yang durasinya Tujuh menit Tiga Puluh Enam Detik, itu setelah diputar ternyata dipotong tersisa kurang lebih Enam menit.

"Setelah dilakukan klarifikasi ke panitia alasannya hanya dipotong iklannya atau sponsornya. Tapi saat diputar itu iklannya yang muncul alias masih ada, ternyata yang dipotong itu video bagian belakangnya," ujarnya.

Dia menganggap setiap bentuk kejanggalan itu merupakan indikasi kecurangan yang dilakukan oleh oknum panitia pasar budaya.

"Karena kami merasa mendapatkan perlakuan indikasi kecurangan, maka kami Ikmpb menarik diri atau boikot dari acara pasar budaya 2023," ujarnya.

Katanya, IKMPB sudah menarik diri dari kegiatan karnaval dan malam puncak pasar budaya.

Dia juga mengaku sangat kecewa kepada kepanitiaan dan organisasi yang menyelenggarakan pasar budaya 2023, sebab IKMPB diperlakukan tidak sepantasnya.

Dia menila pelaksana pasar budaya tahun ini jauh dari nilai nilai sportivitas dan profesionalisme, sebab pelaksanaannya keluar dari ketentuan Term Of Refrence (TOR) yang sudah disepakati oleh pimpinan Orda saat technical meeting (TM).

"Saya juga mensinyalir pimpinan organisasi yang menyelenggarakan pasar budaya tidak netral. Sekali lagi kami sampaikan kecewa. Ikut kegiatan semacam ini kami mengeluarkan banyak biaya, tapi kenyataannya kami tidak dihargai," pungkas.


Pewarta : Agil Mahbubi

Diberdayakan oleh Blogger.